Modul 3.3.a.10. Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

 MODUL 3.3

TUGAS  3.3.a.10. AKSI NYATA

PENGELOLAAN  PROGRAM  YANG BERDAMPAK PADA MURID


GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN MENJADI DUTA LITERASI SEKOLAH

"ARSILA DAN MADURASA"




Oleh : Dian Kartika Dewi, S.Pd.
CGP Angkatan 3  
Kabupaten Lampung Selatan

Fasilitator : Dra. Wiwi Parluki, M.Pd.
Pendamping Praktik : Kesi Meirawati, S.Pd.



Dengan menggunakan Model 4F

(Fact, Feeling, Finding dan Future) 



A.  PERISTIWA (FACT)


1.  LATAR BELAKANG

Gerakan Literasi memiliki peran penting dalam dunia Pendidikan terutama saat ini keterlaksanaan daring atau pembelajaran    jarak jauh selama masa pandemi Covid-19, karena keadaan yang sekarang menyebabkan rendahnya minat baca pada murid. Budaya membaca semakin tergerus oleh kehadiran smartphone android. Gerakan literasi sekolah ini adalah salah satu program yang sangat penting di terapkan pada bidang pendidikan, karena program tersebut mampu untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam membaca dan menulis serta kreativitas mereka. Kemampuan berliterasi murid berkaitan erat dengan tuntutan keterampilan membaca yang berujung pada kemampuan memahami, meneliti dan menerapkan.

Tujuan umum dari gerakan literasi sekolah adalah untuk menumbuh kembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan berbagai macam literasi yang diwujudkan dalam gerakan literasi sekolah, agar menjadi pembelajaran sepanjang hayat dan berwawasan luas. Kegiatan gerakan literasi sekolah tentunya melibatkan semua warga sekolah mulai dari guru, orang tua/wali murid, masyarakat dan khususnya murid itu sendiri. Program sekolah yang berdampak pada murid merupakan suatu program sekolah yang dibuat berdasarkan hasil analisis kebutuhan murid yang menjadi sasarannya yaitu murid untuk mengembangkan potensi dan minat yang dimiliki murid.

Dari pemahaman ini saya mencoba untuk membuat suatu program sekolah yang berdampak pada murid. Program yang saya buat adalah program yang berkaitan dengan literasi. Saya ingin menumbuhkan kebiasaan membaca murid dan pada akhirnya kebiasaan membaca ini menjadi budaya membaca sehingga nantinya murid akan terbiasa membaca tanpa harus di paksa . Melalui kegiatan literasi murid akan mampu mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses pembelajaran. Saya juga akan menerapkan gerakan literasi di sekolah dan menjadikan murid yang rajin berkunjung keperpustakaan untuk membaca sebagai duta literasi di sekolah diharapkan hal ini mampu menjadi modal utama dalam mewujudkan murid yang cerdas mampu berfikir kritis, dan menumbuhkan jiwa kepemimpinan pada murid. Kebiasaan membaca ini dapat ditumbuhkan dalam diri murid dengan cara mengajaknya untuk membaca buku setiap hari. 


2.  TUJUAN PROGRAM 

  •  Membangun kesadaran murid akan pentingnya membaca untuk mendukung pembelajaran yang efektif
  • Menumbuhkan kemampuan berfikir kritis murid
  • Menumbuhkan jiwa kepemimpinan pada murid
  • Menjadikan kegiatan literasi sebagai budaya positif di sekolah
  • Meningkatkan wawasan murid


3.  AKSI NYATA YANG DILAKUKAN

Aksi Nyata Yang Dilakukan Dalam Geraka Literasi Sekolah dan Menjadi Duta Literasi Sekolah (ARSILA dan MADURASA) Antara Lain Adalah:

  • Berkordinasi dengan kepala sekolah mengenai program yang dirancang tentang gerakan literasi sekolah
  • Berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam mewujudkan program.
  • Meminta dukungan orang tua siswa/ wali murid mengenai program sekolah.
  • Murid diberikan sosialisasi tentang pentingnya membaca buku untuk menambah wawasan
  • Murid dan guru berdiskusi untuk membuat pojok baca dan pohon literasi
  • Murid memberikan ide-ide dalam membuat pojok baca dan pohon literasia (Voice)
  • Pembuatan  pojok baca dan pohon litersi di ruang kelas menumbuhkan rasa tanggung jawab pada murid.
  • Menyediakan buku-buku bacaan di pojok baca baik buku cerita, ensiklopedia, peta, maupun buku-buku mata pelajaran
  • Murid juga menyampaikan masukan  tentang buku-buku yang mereka inginkan di perpustakaan yang belum ada, sehingga pihak sekolah bisa melengkapi koleksi buku di perpustakaan atau pojok baca (Voice/suara)
  • Murid dan Wali murid (masyarakat) boleh menyumbangkan buku ke sekolah
  • Murid dapat memilih buku yang mereka sukai untuk dibaca sesuai minat mereka (Choice/pilihan)
  • Murid sangat senang membaca buku di pojok baca dan di perpustakaan
  • Setelah membaca , murid dapat menuliskan perasaan setelah membaca buku dan kesimpulan isi buku yang dibaca.
  • Murid dapat menempelkannya pada pohon literasi dari hasil tulisannya
  • Murid yang paling sering berkunjung dan membaca buku di perpustakaan akan menjadi duta literasi Sekolah. (Ownershep/kepemilikan)
  • Kepala sekolah memberikan piagam penghargaan untuk murid yang menjadi Duta Literasi  sebagai bentuk apresiasi.


Alasan Melakukan Aksi Nyata

Guru sebagai pusat pembelajaran bagi murid, tidak hanya memiliki kemampuan dalam mengajar akan tetapi harus memiliki daya kreativitas tinggi untuk menarik minat anak dalam belajar salah satunya mampu membuat program yang berdampak pada murid seperti meningkatkan minat baca murid. Karena saat ini murid lebih suka memainkan smartphone/ android sehingga membuat murid malas untuk membaca buku. Selain itu, alasan utama dibalik program ini adalah rendahnya minat baca pada saat ini, hal ini di sebabkan pembelajaran daring yang sudah terlalu lama, sehingga perpustakaan salah satu aset sekolah kurang berfungsi secara maksimal. Saya juga berharap semoga progam ini dapat terwujudnya wellbeing murid atau student wellbeing  dan juga memiliki nilai-nilai pribadi yang unggul, serta murid memiliki karakter profil pelajar Pancasila. Sehingga bisa menjadi langkah konkrit keterlibatan murid sebagai pemimpin dalam pengembangan sekolah.

Aksi nyata Gerakan Literasi Sekolah dan Menjadi Duta Literasi Sekolah (ARSILA dan MADURASA) merupakan pengelolaan program yang berdampak pada murid untuk mewujudkan kepemimpinan murid dengan berbasis pemetaan aset sekolah, menggunakan model BAGJA yang dilakukan,  guna memastikan sebuah program yang berdampak pada murid. Program ini di lakukan dengan harapan  dapat membangun kesadaran murid akan pentingnya membaca untuk mendukung pembelajaran yang efektif, menumbuhkan kemampuan berfikir kritis murid, meningkatkan wawasan murid , menumbuhkan jiwa kepemimpinan pada murid, dan menjadikan kegiatan literasi sebagai budaya positif di sekolah.


Hasil Aksi Nyata

Program Gerakan Literasi yang dilaksanakan berjalan dengan baik.  Dampak yang didapatkan setelah program ini adalah aktivitas murid yang meningkat dalam membaca buku di perpustakaan dan murid juga merasa  senang ketika membaca buku di pojok baca . Selain itu, murid juga setelah  membaca selalu menulis kesimpulan dan menempelkannya di Pohon Literasi dari buku bacaan yang di baca tanpa perlu diingatkan lagi artinya rasa tanggung jawab mereka pun meningkat dan mereka dapat mengikuti kegiatan dengan baik sehingga kebiasaan membaca mereka akan terus meningkat. Maka dapat disimpulkan bahwa kebiasaan membaca murid sudah mulai meningkat hal ini ditandai dengan murid yang sering mengunjungi perpustakaan dan memanfaatkan waktu luang , yaitu sebelum pembelajaran di mulai untuk membaca buku di pojok baca kelas.

Murid juga merasa antusias dalam mengunjungi perpustakaan, apalagi mereka mengetahui bahwa murid yang sering berkunjung dan membaca buku di perpustakaan akan menjadi Duta Literasi Sekolah. Suatu hal baru bagi mereka , karena sebelumnya program Duta Literasi tidak ada di sekolah kami, sehingga mereka begitu bersemangat untuk bisa terpilih menjadi Duta Literasi Sekolah. Murid yang terpilih menjadi Duta Literasi Sekolah sangat senang dan bangga karena menurut mereka ini adalah kesempatan yang sangat luar biasa, apalagi yang menjadi Duta Literasi juga mendapatkan apresiasi dari kepala sekolah dengan pemberian Piagam Penghargaan. Hal ini pasti juga akan membuat orang tua merasa bangga dengan prestasi yang diperoleh.

Dokumentasi Aksi Nyata

    1. Murid Membuat Pojok Baca dan Pohon Literasi

            
    2. Murid membaca buku di pojok baca


    3. Murid Menulis kesimpulan isi buku yang di baca
    dan menempelkan hasil tulisan pada pohon literasi
   
    4. Murid membaca buku di perpustakaan dan menulis 
    kesimpulan dari buku yang di baca lalu  menempel 
    hasil tulisan pada pohon literasi




    5. Kepala Sekolah memberikan piagam penghargaan
    Duta Literasi sebagai bentuk apresiasi
    kepada murid yang rajin mengunjungi perpustakaan

B. PERASAAN (FEELINGS)

Perasaan ketika atau setelah menjalankan aksi nyata :

Diawal-awal perencanan pada saat membuat rancangan aksi nyata ada sedikit keraguan dalam diri, apakah program ini dapat berjalan dengan baik, dan apakah kepala sekolah, rekan sejawat  dan siswa tertarik dengan rencana program yang akan di jalankan? Namun setelah melakukan komunikasi dengan kepala sekolah, rekan  sejawat dan dukungan wali murid terkait program yang direncanakan, Alhamdulilah mendapat respon yang sangat positif dari kepala sekolah, rekan sejawat dan wali murid. Mereka  juga memberikan dukungan yang sangat baik. Apalagi menyaksikan antusias, minat dan semangat murid dalam program gerakan literasi ini.

Perasaan yang saya alami ketika dapat menjalankan program Gerakan Literasi Sekolah dan Menjadi Duta Literasi Sekolah “ARSILA dan MADURASA” sangat senang dan bangga  karena dapat sedikit  membawa perubahan yang positif di sekolah. Apalagi menyaksikan semangat, murid dalam melakukan gerakan literasi dengan membuat pojok baca dan pohon literasi di dalam kelas. Serta  melihat murid-murid begitu antusias  dan semangat ketika membaca buku di perpustakaan atau di pojok baca kelas, hal ini  membuat perasaan saya ikut semangat dan bahagia yang tak dapat di ungkapkan dengan kata-kata.  Selain itu ada rasa kepuasaan tersendiri setelah menjalankan program ini, apalagi mendapat dukungan penuh dari kepala sekolah dan  bisa menjalin komunikasi, berkerja sama serta berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam merencanakan dan menjalankan sebuah program dengan demikian menambah kebersamaan, kepedulian, kepercayaan dan tali persaudaraan sesama rekan sejawat. Semoga kedepannya saya bisa membuat program yang lain yang dapat membawa kemajuan sekolah dan berdampak pada murid serta terwujudnya profil pelajar pancasila.

 

C. PEMBELAJARAN (FINDINGS) YANG DI DAPAT DARI PELAKSANAAN AKSI NYATA

Pembelajaran yang di dapatkan dari aksi nyata adalah terwujudnya kepemimpinan murid dalam gerakan literasi sekolah . Dari aksi nyata ini saya mendapatkan banyak pelajaran penting, yaitu bagaimana menyusun dan mengelola sebuah program yang berdampak pada muri dapat dilakukan dengan model tahapan BAGJA dan pemetaan 7 aset sekolah. Selain itu saya menyadari pentingnya berkolaborasi dengan semua pemangku kepentingan sekolah agar tercipta hubungan yang positing dan untuk suksesnya program ini dalam mencapai tujuan yang optimal, karena dalam menjalankan program kita tidak bisa sendiri butuh dukungan dan bantuan dari warga sekolah.

Saya juga belajar bahwa peran guru tidak terbatas pada pembelajaran di kelas, namun harus peduli dan ikut terlibat dalam mengelola program yang berdampak pada murid, karena sejatinya orientasi pendidikan adalah untuk murid. Sehingga program yang berdampak pada murid ini haruslah mengikuti prinsip dari murid, oleh murid dan untuk murid. Monitoring dan evaluasi menjadi salah satu strategi yang tepat agar program yang dijalankan dapat di pantau, apakah  sesuai dengan harapan atau apakah tujuan program berhasil dengan baik. Program Gerakan Literasi dan Menjadi Duta Literasi Sekolah “Arsila dan Madurasa” adalah salah satu cara untuk meningkatkan literasi pada murid, pemahaman murid dalam membaca buku secara bijak, kreatif dan bertanggung jawab serta terwujudnya kepemimpinan murid dan agar kegiatan ini berjalan dengan baik memerlukan monitoring dan evaluasi.

Monitoring

  • Monitoring pelaksanaan kegiatan di lakukan oleh guru kepada murid pada saat melaksanakan literasi di ruang kelas.
  • Kepala sekolah mengecek buku kunjungan murid keperpustakaan apakah mengalami kemajauan sebelum adanya program Gerakan Literasi
  • Petugas perpustakaan memantau kunjungan murid saat keperpustakaan

Evaluasi

Evaluasi kedepannya dilakukan secara berkala setiap bulannya. Evaluasi juga secara rutin dilakukan dengan meminta feedback murid atau mewawancarai murid tentang kegiatan mereka dalam berliterasi.  Guru melakukan survey dari program literasi ini apakah mempengaruhi cara belajar murid di kelas dan model survey  secara langsung  dapat di ketahui kemajuan dan kelemahan program tersebut.  Evaluasi juga dilakukan oleh kepala sekolah untuk memastikan program atau kegiatan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Hasil monitoring dan evaluasi  program akan di refleksikan yang digunakan untuk bahan perbaikan program kedepannya. Baik terkait keberhasilan maupun kendala program, sehingga program ini menjadi lebih baik dan mampu mendukung gerakan literasi nasional.


D. PENERAPAN KEDEPAN (FUTURE) RENCANA PERBAIKAN UNTUK PELAKSANAAN DI MASA DEPAN

Dalam pengelolaan program ini, tentu saja masih banyak kekurangan,seperti masih ada beberapa murid yang masih malas untuk mengunjungi perpustakaan terutama murid laki-laki, mereka lebih senang bermain bola kaki di lapangan.  Maka penerapan kedepannya saya perlu melakukan perbaikan seperti mencari cara supaya semua murid mengikuti kegiatan ini tanpa merasa terpaksa melainkan membuat mereka menyadari pentingnya membaca karena dengan membaca banyak ilmu yang di peroleh dan pasti juga akan menambah wawasan.  Langkah yang akan saya lakukan untuk memperbaiki dan mengembangkan program  ini dengan berdasarkan hasil evaluasi ini yang merupakan acuan untuk perbaikan. 

Rencana perbaikan kedepannya yang akan saya lakukan adalah:

  • Saya akan membuat inovasi pada gerakan literasi ini, seperti memanfaatkan media digital sehingga murid yang masih malas membaca ke perpustakaan mereka tetap bisa berliterasi lewat smartphone/android yang mereka miliki.
  • Saya akan mencari referensi sebagai bahan dalam membuat program sekolah yang lebih baik di masa yang akan datang.
  • Meminta masukan positif kepada orang tua murid/wali murid untuk kesuksesan program ini kedepannya.
  • Berkordinasi dengan kepala sekolah untuk menyedikana buku-buku bertema olah raga sehingga murid laki-laki yang mempunyai hoby bermain bola kaki tetap merasa senang membaca buku.
  • Mengajak Kolaborasi rekan sejawat untuk membuat program estrakurikuler olah raga untuk mengembangkan potensi murid yang memiliki bakat bermain bola kaki.


Berikut ini adalah tayangan dokumentasi video dari aksi nyata program yang berdampak pada murid dengan judul program : GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN MENJADI DUTA LITERASI SEKOLAH   "ARSILA DAN MADURASA"


Demikianlah aksi nyata modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid yang sudah  saya lakukan di sekolah saya SMPN 3 Merbau Mataram, semoga program yang saya lakukan ini dapat terus maju dan berkembang, serta  dapat bermanfaat dalam membawa kemajuan di SMPN 3 Merbau Mataram sehingga dapat terwujudnya profil pelajar pancasila. Ibarat pepatah “Tak Ada Gading Yang Tak Retak” sama hal nya dengan aksi nyata saya ini , yang mungkin masih jauh dari kata sempurna. Sehingga saya mengharapkan saran dan tanggapan yang dapat membangun perbaikan dari aksi nyata ini.

 


SALAM GURU PENGGERAK

TERGERAK_BERGERAK_MENGGERAKKAN


Komentar

  1. Baik bu dian, Guru Hebat, Program ARSILA DAN MADURASA memang ok, karena kekinian dan untuk mensukseskan program nasional `ANBK`, program ini juga sudah ada tujuan dan rencangan evaluasi, namun belum memuat indikator yang jelas untuk mengukur keterlaksanaan progra, juga perlu monitring berkala, selamat bergerak bi Dian

    BalasHapus

Posting Komentar